Memaparkan catatan dengan label Bab Akhirat. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label Bab Akhirat. Papar semua catatan

Jumaat, 21 Mac 2014

Luasnya Neraka Allah


Luasnya Neraka Allah

"Dan bagi orang-orang yang kufur ingkar terhadap Tuhan mereka, disediakan azab neraka Jahannam, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali."

(Al-Mulk:6)



Besar Neraka

Ingatlah hari yang Kami akan bertanya kepada Jahannam: 'Sudahkah engkau penuh?' dan ia (Jahannam) akan menjawab: 'Apakah ada tambahan?'
(QS, Qaf, 50:30)


Ayat Quran ini menjelaskan bahawa neraka tetap boleh diisikan lagi walaupun sudah berjuta manusia di dalamnya. Luasnya neraka Allah tidak dapat digambarkan betapa luasnya.

"Pada hari itu, Neraka akan dibawa, ia akan mempunyai tujuh puluh ribu tali kekang dan tujuh puluh ribu malaikat menariknya" (HR Muslim dan Tirmidzi)

Tidak boleh dibayangkan betapa besarnya jika ia ditarik oleh 70 ribu tali yang setiap tali ditarik oleh 70 ribu malaikat. 

Kedalaman Neraka

Hadits Ibnu Abbas ra mengatakan: Pada suatu hari Rasulullah sedang duduk dengan para sahabatnya. Tiba-tiba dia mendengar suatu suara. Ketika itu Nabi saw bertanya: 'Tahukah kamu suara apakah itu?' Jawab mereka: 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.' Kata Nabi saw: 'Itu adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak tujuh puluh tahun yang lalu dan baru sekarang sampai ke dasar neraka itu.'
(HR. Muslim)


Hadis ini pula mengatakan untuk sampai ke dasar neraka mengambil masa 70 pulu ribu tahun. Ini khabarkan betapa dalamnya neraka Allah.

“Sesungguhnya ada seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dipikirkan bahayanya terlebih dahulu, sehingga membuatnya dilempar ke neraka dengan jarak yang lebih jauh dari pada jarak antara timur dan barat.” (HR. Muslim no. 2988)



Besar Ahli Neraka

"Bahawasanya tebal kulit orang orang kafir di dalam neraka itu 40 hasta, kerana apabila besar tubuh seseorang itu, maka banyaklah tempat akan merasa sakit.
Dan bahawasanya gigi garham orang-orang kafir itu sebesar Bukit Uhud.
Dan bahawasanya tempat duduknya pula di dalam neraka Jahannam itu sebagaimana jarak Mekah dan Madinah" (HR Tarmizi)

"Bermula gigi garham orang kafir di dalam neraka seumpama Gunung Uhud.
Dan tempat duduknya di neraka seperti antara tempat yang bernama kadim dan negeri Mekah
Dan tebal kulit tubuhnya 42 hasta."
(HR Bukhari dan Muslim)


Panasnya Api Neraka

Api kalian yang dinyalakan di dunia adalah sebagian dari tujuh puluh bagian bila dibandingkan dengan panasnya api Jahannam . Para sahabat bertanya: 'Demi Allah, yang ini saja yang di dunia kiranya sudah mencukupi (untuk menghancukan manusia) ya Rasulullah?' Sahut beliau: 'Sesungguhnya panasnya itu masih lebih sembilan puluh sembilan bagian lagi (dari api dunia ini) yang masing-masing panasnya setiap bagian sedemikian itu
(HR. Bukhari-Muslim dari Abu Hurairah ra)


Dalam hadits lain dari Ibnu Mas'ud ra ia berkata bahaw Rasulullah saw bersabda:

Panas api yang kamu nyalakan di dunia ini (termasuk matahari) hanyalah sepertujuh puluh dari panasnya api neraka di akhirat. Kalau sebagian kecil (api neraka) jatuh ke dunia, niscaya mendidihlah air laut karena panasnya.
(HR. Muslim)

Gunung Dalam Neraka
Rasulullah saw pernah membicarakan tentang firman Tuhan yang berbunyi: 'Aku akan membebaninya dengan pendakian yang melelahkan.' Yaitu gunung di dalam neraka yang wajib didaki oleh orang kafir selama tujuh puluh tahun. Demikianlah ketinggian gunung itu.
(HR. Tirmidzi)


Di dalam neraka terdapat sebuah gunung yang bernama Raqabah yang dilalui orang-orang kafir. Gunung ini begitu panasnya sehingga bila tangan diletakkan di atasnya maka tangan itu akan hancur dan bila diangkat maka kembali seperti semula.
(HR. Tirmidzi)




Lembah di dalam Neraka

Dalam hadits lain dari Anas ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

Sesungguhnya Wailun itu suatu lembah di dalam neraka Jahannam. Dalamnya lembah itu sejauh empat puluh tahun perjalanan bagi orang kafir baru sampai ke dasarnya. Kata Abi Said al Khudry ra: Bahwa Wailun itu adalah lembah yang terletak di antara dua buah gunung di dalam neraka. Empat puluh tahun lamanya orang kafir baru sampai ke dasarnya.
(HR. Muslim)



Makanan dan Minuman Neraka

Buah Zaqqum
Allah Ta’ala juga berfirman :
أَذَلِكَ خَيْرٌ نُّزُلاً أَمْ شَجَرَةُ الزَّقُّومِ – إِنَّا جَعَلْنَـهَا فِتْنَةً لِّلظَّـلِمِينَ – إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِى أَصْلِ الْجَحِيمِ – طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَـطِينِ – فَإِنَّهُمْ لاّكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ – ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْباً مِنْ حَمِيمٍ – ثُمَّ إِنَّ مَرْجِعَهُمْ لإِلَى الْجَحِيمِ
“(Makanan surga) itulah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum. Sesungguhnya kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim. Sesungguhnya ia adalah sebatang pohon yang keluar dai dasar neraka yang menyala. Mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu. Kemudian sesudah makan buah zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas. Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim.”
(as-Shafat:62-68)
Hadis Rasulullah saw
“Seandainya setetes zaqqum menetes di dunia niscaya ia akan merusak kehidupan penduduk bumi. Lalu bagaimana jadinya dengan orang yang menjadikan pohon ini sebagai makanannya?!”
At-Tirmidzi berkata, “(Hadits ini berderajat) shahih.
Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ – طَعَامُ الاٌّثِيمِ – كَالْمُهْلِ يَغْلِى فِى الْبُطُونِ – كَغَلْىِ الْحَمِيمِ
Sesungguhnya pohon zaqqqum itu makanan orang yang banyak berdosa. (ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih didalam perut, seperti mendidihnya air yang amat panas.”
(Ad-Dukhan : 43-46)

Air Yang Sangat Panas
Allah Ta’ala berfirman :
فَشَـرِبُونَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيمِ – فَشَـرِبُونَ شُرْبَ الْهِيمِ
“Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.” (al-Waqi’ah: 54—55)
Allah Ta’ala berfirman :
وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا
“Mereka diberi air minum yang mendidih sehingga memotong usus-ususnya.(Muhammad:15)
Allah Ta’ala berfirman :
وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا
“Dan jika mereka meminta minum niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (al-kahfi:29)
Pohon Berduri
Allah subhanahu wata’ala berfirman :
لَّيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلاَّ مِن ضَرِيعٍ – لاَّ يُسْمِنُ وَلاَ يُغْنِى مِن جُوعٍ
“Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.”
 (al-Ghasiyah: 6-7)
Ibnu Abbas berkata  وَطَعَاماً ذَا غُصَّةٍ“Yaitu duri yang menyumbat di kerongkongan, tidak masuk, tidak pula keluar.”4
Qatadah berkata مِن ضَرِيعٍ “Yaitu makanan yang paling kering dan paling busuk.”
Sa’id bin Jubair berkata, “(makanan) dari batu.”
Allah ta’ala berfirman :
ثُمَّ إِنَّكُمْ أَيُّهَا الضَّآلُّونَ الْمُكَذِّبُونَ – لاّكِلُونَ مِن شَجَرٍ مِّن زَقُّومٍ – فَمَالِـُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ – فَشَـرِبُونَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيمِ – فَشَـرِبُونَ شُرْبَ الْهِيمِ – هَـذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّينِ – نَحْنُ خَلَقْنَـكُمْ فَلَوْلاَ تُصَدِّقُونَ
“Kemudian sesungguhnya kalian, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum dan akan memenuhi perut kalian dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas. Maka kamu akan seperti unta yang sangat haus minum. Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan. Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?”
(al-Waqi’ah:51-57)

Air Nanah
Allah Ta’ala berfirman :
وَيُسْقَى مِن مَّآءٍ صَدِيدٍ – يَتَجَرَّعُهُ وَلاَ يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِن كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ وَمِن وَرَآئِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ
“Dia akan diberi minuman dengan air nanah, diminumlah air nanah itu dan hamper dia tidak bisa.” (Ibrahim: 16-17)

Azab Neraka Yang Paling Ringan

"Sesungguhnya seringan-ringan siksaan penghuni neraka pada hari Qiamat ialah seseorang yang diletakkan di bawah dua telapak kakinya bara api neraka sehingga mendidih otak yang ada dikepalanya. (dari sebab panasnya bara api neraka tersebut) Dia mengira bahawa tidak ada orang lain yang lebih dasyat siksaan daripadanya, padahal dialah orang yang paling ringan siksaannya".

- Hadith Riwayat Bukhari & Muslim


Isnin, 24 Februari 2014

3 Golongan Yang Pertama Memasuk Neraka



3 Golongan Yang Pertama Memasuk Neraka 

Telah dirawayatkan dalam sebuah hadis yang sahih yang dirawayatkan oleh Imam Muslim. Bahawa ada tiga golongan yang pertama akan masuk nereka. Siapakah mereka? 

Hadis ini telah diceritakan oleh Sayyidina Abu Hurairah (RA). Pernah dikisahkan seorang tabiin datang bertemu dengan beliau lalu bertanya 

"Wahai Abu Hurairah, ceritakan kepada ku hadis yang paling kau takuti."

Maka, Abu Hurairah RA menceritakan hadis "3 golongan itu". Maka beliau pengsan akibat terlampau takut. Selepas beliau sedar kembali, beliau sambung cerita dan beliau pengsan lagi! Setelah sedar, beliau ceritakan lagi dan pengsan buat ketiga!

Apakah hadis itu?


(Golongan yang pertama)


 "Sesungguhnya manusia yang pertama yang diadili pada hari kiamat ialah seseorang yang mati syahid.Orang itu dihadirkan di hadapan Allah ,lalu diingatkan nikmat-nikmat yang pernah diberikan kepadanya.Orang itu mengingati semua nikmat tersebut

Allah bertanya :Apakah yang engkau lakukan untuk mensyukuri nikmat-nikmat ini ?

Orang itu menjawab ."Aku berjuang di jalan-Mu sehingga terbunuh."

Allah berfirman :"Engkau berdusta!!Akan tetapi engkau berjuang agar disebut sebagai pemberani."


Dan sememangnya orang ramai menyebutkannya sebegitu.Orang itu lalu diseret di atas wajahnya ,kemudian dicampakkan ke dalam neraka.


Penjelasan: Golongan ini telah dicampak ke neraka walaupun dia telah dibunuh di medan perang atas jalan Allah. Tetapi niatnya bukan kerana Allah tetapi kerana hendak mendapat pujian orang. Dia mahu orang melihat dia sebagai seorang yang berani. Maka Allah azabkan dia. Nauzubillah 

(Golongan yang Kedua)




Allah lalu memanggil seseorang yang belajar ilmu,mengajarkannya dan membaca al-Quran .Orang ini dihadirkan ,lalu disebutkan kepadanya semua nikmat Allah sehingga ia mengingatinya.

Allah lalu bertanya :"Apakah yang engkau lakukan untuk mensyukuri nikmat-nikmat ini ?"

Dia menjawab :"Aku mempelajari ilmu ,lalu mengajarkannya dan membaca al-Quran."

Allah berfirman:"Engkau berdusta!!Akan tetapi engkau belajar agar disebut alim ,dan membaca al-Quran agar disebut qari(hafiz)".

Dan sememangnya orang ramai menyebutnya seperti itu.Orang itu lalu diseret di atas wajahnya ,kemudian dicampakkan ke dalam neraka.

Penjelasan: Juga, golongan yang seperti ni telah dicampak ke neraka. Meskipun dia adalah seorang aiim' ulama, telah menghabiskan masanya dalam dakwah dan mengajar ilmu agama. Tetapi bukan kerana Allah tetapi kerana hendak mencari popularity. Hendak orang memandang dia dengan kehormatan. Maka Allah memberikan dia azab. Nauzubillah


(Golongan yang Ketiga)



Allah lalu memanggil seseorang yang telah diberikan harta yang melimpah ruah .Orang ini dihadirkan ,lalu disebutkan kepadanya nikmat-nikmat Allah s.w.t sehingga ia mengingatinya 

Allah bertanya:"Apakah yang engkau lakukan untuk mensyukuri nikmat-nikmat ini?"

Dia menjawab :"Aku membelanjakannya di tempat-tempat yang engkau kehendaki."

Allah berfirman:"Engkau berdusta!!Akan tetapi engaku melakukannya agar dikenali sebagai dermawan."

Dan memang orang telah menyebutnya seperti itu .Orang itu lalu diseret di atas wajahnya dan kemudian dicampakkan ke dalam neraka."

Penjelasan: Golongan ini telah diazab kerana dia menderma bukan kerana Allah tetapi sebab hendak menunjukkan amalan nya kepada orang lain. Supaya orang memuji dia dan melihat dia sebagai seorang dermawan. Maka Allah berikan dia azab nauzubillah.

(Hadis Riwayat Muslim)


Semoga Allah selamatkan kami semua dari Neraka Nya. Dan ampunkan dosa kami dan memberikan Syurga Nya. Tabarakallah. Wallahualam bisawab

Isnin, 17 Februari 2014

Orang beriman ditempatkan di syurga

Abu Musa menceritakan nabi Muhammad S.A.W pernah bersabda:
"sesungguhnya orang yang beriman itu mempunyai tenda dari satu mutiara berbentuk cekung yang panjangnya di langit enam puluh batu, orang yang beriman itu ketika di sana, memiliki ramai ahli keluarga. dia mengunjungi mereka, dan sebahagian di antara mereka tidak mengetahui sebahagian yang lain 
(hadis riwayat muslim dan al-bukhari)
1.penghuni syurga diberikan pelbagai kemudahan seperti tenda dari mutiara.
2.orang beriman yang berada disyurga juga memiliki ahli keluarga yang beriman
kesimpulannya orang2 yang beriman dan mentaati perintah ALLAH sudah pasti Allah tetapkannya didalam syurga dengan rahmat ALLAH inshaaALLAH
akhir kalam dari saya 
_UKHTI MEERAWANA_

Khamis, 23 Januari 2014

Gangguan syaitan ketika sakratul maut



Iblis dan Syaitan akan sentiasa mengganggu manusia, bermula dengan memperdayakan manusia dari terjadinya dengan setitik mani hinggalah ke akhir hayat mereka, dan yang paling dahsyat ialah sewaktu akhir hayat iaitu ketika sakaratul maut.
Syaitan mengganggu manusia sewaktu sakaratul maut disusun menjadi 7 golongan dan rombongan.
Rombongan 1
Akan datang Syaitan dengan banyaknya dengan berbagai rupa yang pelik dan aneh seperti emas, perak dan lain-lain, serta sebagai makanan dan minuman yang lazat-lazat.
Maka disebabkan orang yang di dalam sakaratul maut itu di masa hidupnya sangat tamak dan loba kepada barang-barang tersebut, maka diraba dan disentuhnya barangan Syaitan itu, di waktu itu nyawanya putus dari tubuh. Inilah yang dikatakan mati yang lalai dan lupa kepada Allah s.w.t. inilah jenis mati fasik dan munafik, ke nerakalah tempatnya.
Rombongan 2
Akan datang Syaitan kepada orang yang didalam sakaratul maut itu merupakan diri sebagai rupa binatang yang di takuti seperti, Harimau, Singa, Ular dan Kala yang berbisa. Maka Apabila yang sedang didalam sakaratul maut itu memandangnya saja kepada binatang itu, maka dia pun meraung dan melompat sekuat hati.
Maka seketika itu juga akan putuslah nyawa itu dari badannya, maka matinya itu disebut sebagai mati lalai dan mati dalam keadaan lupa kepada Allah s.w.t., matinya itu sebagai Fasik dan Munafik dan ke nerakalah tempatnya.
Rombongan 3
Akan datang Syaitan mengacau dan memperdayakan orang yang di dalam sakaratul maut itu dengan merupakan dirinya kepada binatang yang menjadi minat kepada orang yang hendak mati itu, kalau orang yang hendak mati itu berminat kepada burung, maka dirupai dengan burung, dan jika dia minat dengan Kuda lumba untuk berjudi, maka dirupakan dengan Kuda lumba (judi).
Jika dia minat dengan dengan ayam sabung, maka dirupakan dengan ayam sabung yang cantik. Apabila tangan orang yang hendak mati itu meraba-raba kepada binatang kesayangan itu dan waktu tengah meraba-raba itu dia pun mati, maka matinya itu di dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah s.w.t.. Matinya itu mati Fasik dan Munafik, maka nerakalah tempatnya.
Rombongan 4
Akan datang Syaitan merupakan dirinya sebagai rupa yang paling dibenci oleh orang yang akan mati, seperti musuhnya ketika hidupnya dahulu maka orang yang di dalam sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu kepada musuh yang dibencinya itu. Maka sewaktu itulah maut pun datang dan matilah ia sebagai mati Fasik dan Munafik, dan nerakalah tempatnya
Rombongan 5
Akan datang Syaitan merupakan dirinya dengan rupa sanak-saudara yang hendak mati itu, seperi ayah ibunya dengan membawa makanan dan minuman, sedangkan orang yang di dalam sakaratul maut itu sangat mengharapkan minuman dan makanan lalu dia pun menghulurkan tangannya untuk mengambil makanan dan minuman yang dibawa oleh si ayah dan si ibu yang dirupai oleh Syaitan,
berkata dengan rayu-merayu “Wahai anakku inilah sahaja makanan dan bekalan yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah bahawa engkau akan menurut kami dan menyembah Tuhan yang kami sembah, supaya kita tidak lagi bercerai dan marilah bersama kami masuk ke dalam syurga.”

Maka dia pun sudi mengikut pelawaan itu dengan tanpa berfikir lagi, ketika itu waktu matinya pun sampai maka matilah dia di dalam keadaan kafir, kekal ia di dalam neraka dan terhapuslah semua amal kebajikan semasa hidupnya.
Rombongan 6
Akan datanglah Syaitan merupakan dirinya sebagai ulamak-ulamak yang membawa banyak kitab-kitab, lalu berkata ia: “Wahai muridku, lamalah sudah kami menunggu akan dikau, berbagai ceruk telah kami pergi, rupanya kamu sedang sakit di sini, oleh itu kami bawakan kepada kamu doktor dan bomoh bersama dengan ubat untukmu.” Lalu diminumnya ubat, itu maka hilanglah rasa penyakit itu, kemudian penyakit itu datang kembali.
Lalu datanglah pula Syaitan yang menyerupai ulamak dengan berkata: “Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati didalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?”
Berkata orang yang sedang dalam sakaratul maut: “Aku tidak tahu.”
Berkata ulamak Syaitan: “Ketahuilah, aku ini adalah seorang ulamak yang tinggi dan hebat, baru sahaja kembali dari alam ghaib dan telah mendapat syurga yang tinggi. Cubalah kamu lihat syurga yang telah disediakan untukmu, kalau kamu hendak mengetahui Zat Allah s.w.t. hendaklah kamu patuh kepada kami.”
Ketika itu orang yang dalam sakaratul maut itu pun memandang ke kanan dan ke kiri, dan dilihatnya sanak-saudaranya semuanya berada di dalam kesenangan syurga, (syurga palsu yang dibentangkan oleh Syaitan bagi tujuan mengacau orang yang sedang dalam sakaratul maut). Kemudian orang yang sedang dalam sakaratul maut itu bertanya kepada ulamak palsu:
“Bagaimanakah Zat Allah?” Syaitan merasa gembira apabila jeratnya mengena .
Lalu berkata ulamak palsu: “Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu. “
Apabila tirai dibuka selapis demi selapis tirai yang berwarna warni itu, maka orang yang dalam sakaratul maut itu pun dapat melihat satu benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan bumi.
Berkata Syaitan: “Itulah dia Zat Allah yang patut kita sembah.”
Berkata orang yang dalam sakaratul maut: “Wahai guruku, bukankah ini benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai jihat enam, iaitu benda besar ini ada di kirinya dan kanannya, mempunyai atas dan bawahnya, mempunyai depan dan belakangnya.
Sedangkan Zat Allah tidak menyerupai makhluk, sempurna Maha Suci Dia dari sebarang sifat kekurangan. Tapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang di ketahui dahulu. Tapi sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar ini.”
Dalam keraguan itu maka Malaikat Maut pun datang dan terus mencabut nyawanya, maka matilah orang itu di dalam keadaan dikatakan kafir dan kekal di dalam neraka dan terhapuslah segala amalan baik selama hidupnya di dunia ini.
Rombongan 7
Rombongan Syaitan yang ketujuh ini Syaitan terdiri dari 72 barisan sebab menjadi 72 barisan ialah kerana dia menepati Iktikad Muhammad s.a.w. bahawa umat Muhammad akan terbahagi kepada 73 puak (barisan). Satu puak sahaja yang benar (ahli sunnah waljamaah) 72 lagi masuk ke neraka kerana sesat.
Ketahuilah bahawa Syaitan itu akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan 72 macam yang setiap satu berlain di dalam waktu manusia sakaratul maut. Oleh itu hendaklah kita mengajarkan kepada orang yang hampir meninggal dunia akan talkin Laa Ilaaha Illallah untuk menyelamatkan dirinya dari gangguan Syaitan dan Iblis yang akan berusaha bersungguh-sungguh mengacau orang yang sedang dalam sakaratul maut.
Bersesuaian dengan sebuah hadith yang bermaksud: “Ajarkan oleh kamu (orang yang masih hidup) kepada orang yang hampir mati itu: Laa Ilaaha Illallah.”



Rabu, 8 Januari 2014

19 Tanda Kematian Orang Beriman

Assalamualaikum ana nak berkongsi tentang
19 tanda kematian org beriman..

Pertama: Mereka yang dapat mengucapkan syahadah menjelang kematian
sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadis sahih, antaranya Rasulullah s.a.w
bersabda yang bermaksud: “(Barang siapa yang ucapan terakhirnya Laa ilaaha
illallah maka dia masuk syurga).” (Hadis Hasan)

Kedua: Kematian yang disertai dengan basahnya kening dengan keringat atau peluh
berdasarkan hadis Buraidah bin Hushaib r.a: Dari Buraidah bin Khusaib r.a
(bahawa ketika dia berada di Khurasan sedang membesuk seorang sahabatnya
yang sakit dia mendapatinya sudah meninggal tiba-tiba keningnya berkeringat
maka dia berkata: Allahu Akbar, aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda yang
bermaksud: (Kematian seorang mukmin disertai keringat di keningnya). (Hadis
Sahih)

Ketiga: Mereka yang (baik-baik dan soleh) meninggal dunia pada malam Jumaat
atau siangnya berdasarkan sabda Rasulullah s.a.w (tidaklah seorang Muslim
yang meninggal pada hari Jumaat atau malam Jumaat melainkan Allah
melindunginya daripada seksa kubur).

Keempat: Meninggal dalam keadaan syahid di medan perang sebagaimana ertinya:
(Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahawa orang-orang yang terbunuh di
jalan Allah mati, tetapi mereka hidup diberi rezeki di sisi Tuhan mereka. Mereka
bergembira dengan kurnia yang diberikan Allah kepada mereka dan memberi
khabar gembira kepada orang yang belum mengikuti mereka di belakang
janganlah mereka takut dan sedih. Mereka memberi khabar gembira dengan
kenikmatan dari Allah dan kurnia-Nya dan bahawa Allah tidak mensia-siakan
balasan bagi orang-orang beriman). (Surah Ali Imran ayat 169-171)
Rasulullah s.a.w bersabda: “(Orang yang syahid mendapat kan enam perkara:
Diampuni dosanya sejak titisan darahnya yang pertama, diperlihatkan tempatnya
dalam syurga, dijauhkan dari seksa kubur, diberi keamanan dari goncangan
yang dahsyat di hari kiamat, dipakaikan mahkota keimanan, dinikahkan dengan
bidadari syurga, diizinkan memberi syafaat bagi tujuh puluh anggota
keluarganya.”

Kelima: Mereka yang meninggal ketika berjuang di jalan Allah (bukan terbunuh)
berdasarkan sabda Rasulullah s.a.w: “(Apa yang kalian nilai sebagai syahid
antara kalian? Mereka berkata: Ya Rasulullah siapa yang terbunuh di jalan Allah
maka dia syahid. Beliau berkata: (Jadi sesungguhnya syuhada’ umatku sedikit ).
Mereka berkata: Lalu siapa mereka Ya Rasulullah?
Baginda berkata: (Barang siapa yang terbunuh di jalan Allah syahid, barang
siapa yang mati di jalan Allah syahid, barang siapa yang mati kerana wabak
taun syahid, barang siapa yang mati kerana penyakit perut syahid dan orang
yang tenggelam syahid).”

Keenam: Mati kerana satu wabak penyakit taun berdasarkan beberapa hadis
antaranya: Rasulullah s.a.w bersabda: (Wabak taun adalah kesyahidan bagi
setiap Muslim).
Ketujuh: Mereka yang mati kerana penyakit dalam perut berdasarkan hadis di
atas.

Kelapan dan kesembilan: Mereka yang mati kerana teng gelam dan terkena
runtuhan berdasarkan sabda Nabi s.a.w yang bermaksud: (Syuhada ada lima:
yang mati kerana wabak taun, kerana penyakit perut, yang tenggelam, yang
terkena runtuhan dan yang syahid di jalan Allah).

Kesepuluh: Mereka yang matinya seorang wanita dalam nifasnya disebabkan
melahirkan anaknya: Dari Ubadah bin Shamit r. a bahawa Rasulullah s.a.w
menjenguk Abdullah bin Rawahah dan berkata: Beliau tidak berpindah dari tempat
tidurnya lalu berkata: Tahukah kamu siapa syuhada’ dari umatku? Mereka
berkata: Terbunuhnya seorang Muslim adalah syahid. Beliau berkata: (Jadi
sesungguhnya para syuhada’ umatku, terbunuhnya seorang Muslim syahid, mati
kerana wabak taun syahid, wanita yang mati kerana janinnya syahid (ditarik
oleh anaknya dengan tali arinya ke syurga).

Kesebelas dan kedua belas: Mereka yang mati kerana terbakar dan sakit bengkak
panas yang menimpa selaput dada di tulang rusuk, ada beberapa hadis yang
terkait yang paling masyhur: Dari Jabir bin ‘Atik dengan sanad marfu’:
(Syuhada’ ada tujuh selain terbunuh di jalan Allah: yang mati kerana wabak
tha’un syahid, yang tenggelam syahid, yang mati kerana sakit bengkak yang
panas pada selaput dada syahid, yang sakit perut syahid, yang mati terbakar
syahid, yang mati terkena runtuhan syahid, dan wanita yang mati setelah
melahirkan syahid).

Ketiga belas: Mereka yang mati kerana sakit TB berdasarkan hadis: Rasulullah
s.a.w bersabda yang bermaksud: (Terbunuh di jalan Allah syahid, wanita yang
mati kerana melahirkan syahid, orang yang terbakar syahid, orang yang
tenggelam syahid, dan yang mati kerana sakit TB syahid, yang mati kerana sakit
perut syahid). (Hadis Hasan)

Keempat belas: Mereka yang mati kerana mempertahankan hartanya yang
hendak dirampas. Dalam hal itu ada beberapa hadis di antaranya: Rasulullah
s.a.w bersabda yang bermaksud: (Barang siapa yang terbunuh kerana
hartanya (dalam riwayat: barang siapa yang hartanya diambil tidak dengan
alasan yang benar lalu dia mempertahankannya dan terbunuh) maka dia
syahid).

Kelima belas dan keenam belas: Mereka yang mati kerana mempertahankan agama
dan dirinya: Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: (Barang siapa yang
terbunuh kerana hartanya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana
keluarganya syahid, barang siapa yang terbunuh kerana agamanya syahid,
barang siapa yang terbunuh kerana darahnya syahid).

Ketujuh belas: Mereka yang mati dalam keadaan ribath (berjaga di perbatasan)
di jalan Allah. Ada dua hadis dalam hal itu salah satunya: Rasulullah s.a.w
bersabda yang bermaksud: (Ribath sehari semalam lebih baik dari berpuasa dan
qiyamul lail selama sebulan, dan jika mati maka akan dijalankan untuknya amalan
yang biasa dikerjakannya, akan dijalankan rezekinya dan di amankan dari
fitnah).

Kelapan belas: Mati ketika melakukan amal soleh berdasarkan hadis Rasulullah
s.a.w bersabda yang bermaksud: (Barang siapa yang mengucapkan: Laa ilaaha
illallah mengharapkan wajah Allah lalu wafat setelah mengucapkannya maka dia
masuk syurga, barang siapa berpuasa satu hari mengharapkan wajah Allah lalu
wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk syurga, barang siapa yang
bersedekah dengan satu sedekah meng harapkan wajah Allah lalu wafat ketika
mengerjakannya maka dia masuk syurga).

Kesembilan belas: Mereka yang dibunuh oleh penguasa yang zalim kerana
memberi nasihat kepadanya: Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:
(Penghulu para Syuhada’ adalah Hamzah bin Abdul Mutalib dan seseorang yang
mendatangi penguasa yang zalim lalu dia memerintahkan yang baik dan melarang
dari yang mungkar lalu dia dibunuh nya) Hadis dikeluarkan oleh Al-Hakim dan
disahihkannya dan Al Khatib.
Sama-samalah kita berdoa agar kita sama termasuk dalam senarai di atas. Amin
Ya Rabbal ‘aalamin

Credit by Irfan Hakim..


Selasa, 24 Disember 2013

1000 tahun dalam kubur






Awan sedikit mendung ketika kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan untuk ke tanah perkuburan. Baju merahnya yang besar melambai-lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang ais krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulut untuk dijamahi. Sementara tangan kirinya digenggam erat oleh ayahnya.
Yani dan ayahnya memasuki kawasan tanah perkuburan menuju ke pusara neneknya. Kemudian mereka duduk di atas tembok nisan yang bercatatan;
Hjh Aisyah Binti Marlia 19-10-1915 : 20-01-1965
“Nak, ini pusara nenekmu. Mari sayang… kita berdoa untuk nenek.”
Yani melihat wajah ayahnya, lalu meniru gaya tangan ayahnya yang diangkat ke atas dan dia ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Dia khusyuk mendengar ayahnya berdoa walaupun dia masih belum mampu memahami sepenuhnya setiap baris doa yang dititipkan.

“Ayah, nenek meninggal semasa umur 50 tahun ya?”alt
Ayahnya mengangguk dan tersenyum sambil memandang pusara ibunya.
“Hmm, bererti nenek sudah meninggal 48 tahun ya, Yah?” Kata Yani sambil lagak matanya mengira dan jarinya menghitung.
“Ya, nenekmu sudah di dalam kubur selama 48 tahun sayang… “
Yani menoleh kepalanya dan memandang sekelilingnya. Banyak pusara di sana . Di samping pusara neneknya terdapat pusara tua yang sudah berlumut.
Muhammad Zaini 19-02-1882 : 31-01-1910
“Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 103 tahun yang lalu ya Yah?” jarinya menunjuk nisan bersebelahan pusara neneknya itu.
Sekali lagi ayahnya mengangguk dan tangannya mengusap kepala anak tunggalnya itu.
“Ya nak. Benar katamu sayang. Mengapa?” tanya si ayah sambil menatap mata anaknya yang redup.
“Hmmm, semalam ayah beritahu jika kita meninggal dan banyak dosa. Kita akan diseksa di kubur. Iya kan yah?” kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya.
Ayahnya tersenyum dan menggangguk.
“Benar, lalu?” tanya si ayah meminta penerangan si anak.
“Iya… kalau nenek banyak dosanya, bererti nenek sudah diseksa 48 tahun di kubur ya ayah? Kalau nenek banyak pahalanya, bererti sudah 48 tahun nenek bahagia dikubur. Betul tak ayah?” Mata Yani bersinar ingin tahu.
Ayahnya tersenyum, namun sekilas menampakkan keningnya yang berkerut dan perasaannya yang cemas.
“Iya nak, kamu pintar sayang,” kata ayahnya pendek.
Pulang dari tanah perkuburan, ayah Yani kelihatan gelisah di atas sejadahnya. Dia memikirkan perkara yang telah diperkatakan oleh anak kesayangannya tadi.
“… 48 tahun hingga sekarang… kalau kiamat datang 100 tahun lagi…148 tahun diseksa .. atau bahagia dikubur?” Dia bermonolog sendirian.
Lalu dia tertunduk dan menitiskan air mata.
“Kalau dia meninggal dan banyak dosanya – kiamat masih 1000 tahun lagi, bererti dia akan diseksa 1048 tahun?..’Innalillaahi wa inna ilaihi rooji’un’… “
Air matanya semakin banyak menitis, sanggupkah dia diseksa selama itu.
“Itu kalau benar kiamat lagi 1000 tahun tetapi kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itukah  dia akan diseksa di kubur? Mampukah dia bertahan dengan tiap seksaan? Padahal melihat adegan pukul di salah satu rancangan televisyen pun dia sudah tidak tahan untuk melihatnya?” Jiwanya penuh dengan monolog.
“Ya Allah…”
Dia semakin menunduk. Tangannya diangkat dan air matanya semakin membanjiri pipinya.
“Allahumma as aluka khusnul khootimah.”
“Ya Allah, kurniakanlah aku pengakhiran kehidupan yang baik.”
Berulang kali dibacanya doa itu sehingga suaranya serak dan terhenti sejenak apabila terdengar batuk Yani. Dihampirinya anak kesayangannya yang sudah terlena dan membetulkan selimutnya.
Yani terus tertidur tanpa mengetahui betapa ayahnya amat berterima kasih kepadanya kerana telah menyedarkannya erti sebuah kehidupan dan kehidupan hakiki yang akan datang di hadapannya.
“Ya Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku…”